Jika semakin lama terus menundanya, tentu saja harga rumah pun akan semakin mahal. Potensi kenaikannya sekitar 10-15 persen setiap tahun. Jika harga rumah saat ini adalah Rp 400 juta, maka tahun depan bisa saja naik menjadi sekitar Rp 40 juta sampai Rp 60 juta per unitnya.
Semakin tidak sanggup membeli rumah secara tunai, kecuali jika dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Akan tetapi mengajukan KPR, syarat utamanya adalah kamu mampu untuk membayar cicilannya setiap bulan. Tentu saja hal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan keuanganmu.
Setidaknya kamu perlu mengalokasikan 30 persen dari gaji atau penghasilan bulanan untuk membayar cicilan KPR. Ini memang batas idealnya agar keuanganmu tetap stabil dan sehat. Bagaimana, sanggupkah untuk hal itu? Sebenarnya ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kamu sudah siap membeli rumah dengan KPR.
Bebas Dari Utang
Memeriksa keuangan pribadi sebelum mengajukan KPR merupakan suatu hal yang wajib kamu lakukan. Jika kamu sudah terbebas dari utang lain atau tidak lagi mempunyai sangkutan utang sama sekali, maka kamu bisa segera mengambil rumah KPR.Hal ini perlu kepastian karena kamu harus membayar cicilan KPR sekitar 30 persen dari penghasilan bulanan. Apabila gajimu Rp 5 juta, berarti alokasi untuk melakukan pembayaran tersebut adalah sebesar Rp 1,5 juta. Kamu bisa fokus untuk melakukan kewajiban membayar cicilan KPR.
Bila kamu memiliki utang lain, misalnya kredit kendaraan, maka gaji bulananmu bisa habis hanya untuk melakukan pembayaran utang. Sementara itu, kamu juga perlu memenuhi kebutuhan lain, seperti makan dan minum, membayar tagihan penggunaan listrik dan air, membeli kuota internet, serta lainnya.
Jadi, pastikan terlebih dahulu bahwa kamu sudah melunasi utang lain sebelum membeli rumah KPR. Tujuannya adalah agar keuanganmu tetap aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap bulan tanpa harus gali lubang tutup lubang.
Skor Kredit Bagus Atau Tidak Bermasalah
Jika kamu pernah menunggak dalam pembayaran utang, atau gagal bayar, ini semua tentu akan berpengaruh terhadap skor kredit pada layanan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). SLIK ini dikelola langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengganti BI Checking.Skor kredit adalah sistem penilaian untuk mengetahui kelayakan atau kemampuan calon debitur terhadap pinjaman yang akan diajukan. Bank yang kamu tuju akan mengetahui skor kredit tersebut sebagai salah satu pertimbangan utama, apakah pengajuan rumah KPR kamu disetujui atau ditolak.
Oleh sebab itu, pastikan dulu bahwa skor kredit atau riwayat kreditmu selama ini bersih. Apabila masih ada utang yang menunggak, maka segera dibayar atau dilunasi terlebih dahulu.
Sudah Mengumpulkan DP Atau Uang Muka
Saat ini, beberapa bank telah menawarkan program KPR dengan DP 0 persen. Namun biasanya cicilan rumah KPR yang harus kamu bayar setiap bulannya akan jauh lebih besar jumlahnya dibanding yang sudah melakukan penyetoran atau uang muka terlebih dahulu.Jika ternyata kamu sudah mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membayar DP rumah, maka itu tandanya kamu telah siap untuk mengajukan KPR. Terlebih jika tabungan DP itu mencapai 20 persen dari harga rumah yang sedang kamu incar.
Misalnya harga rumah Rp 400 juta, dan kamu mempunyai tabungan untuk DP rumah sebesar Rp 80 juta. Maka kamu akan meminjam dari bank KPR sebesar Rp 320 juta. Pembayaran cicilan KPR memjadi lebih ringan apabila sudah mempunyai uang DP.
Memiliki Tabungan Dana Darurat Cukup
Tanda kamu sudah dapat mengajukan rumah KPR adalah jika memiliki tabungan dana darurat dalam jumlah yang cukup. Bagi kamu yang masih lajang, idealnya dana darurat minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan.Sedangkan jika sudah menikah dan belum punya anak, minimal 9 kali. Dan untuk yang sudah berkeluarga atau sudah memiliki anak, paling sedikit dana darurat yang mesti tersedia adalah 12 kali dari pengeluaran sebulan.
Dana darurat bisa kamu simpan pada instrumen yang aman dan mudah dicairkan, seperti rekening tabungan, simapanan emas atau deposito, dan reksa dana pasar uang. Jika sudah mempunyai dana darurat, keuanganmu sudah bisa dibilang kokoh dan siap untuk menghadapi berbagai kondisi darurat yang tidak terduga.
Namun ingat, jangan pernah mengutak atik dana daruratmu itu jika tidak dalam keadaan yang benar-benar mendesak.
Butuh Rumah Yang Lebih Besar
Jika kamu sudah menikah dan memiliki anak, masa iya mau tinggal terus di rumah kontrakan yang hanya sepetak. Atau terus tinggal bersama di pondok mertua.Tentu saja kamu butuh rumah yang lebih besar, dan enaknya lagi rumah tersebut milik sendiri meskipun dibeli dengan cara berutang. Selain bisa dijadikan sebagai tempat tinggal, rumah KPR juga bisa menjadi ladang investasi.