Dengan perkembangan teknologi tersebut, hidup kita menjadi jauh lebih mudah dan praktis. Termasuk juga untuk urusan transaksi pembayaran. Jika tidak mengikuti perkembangan teknologi, maka bisnis yang dijalankan pun bisa ketinggalan zaman, kalah bersaing, hingga akhirnya akan tergilas dan tertinggal.
Salah satu teknologi yang masif digunakan sekarang ini adalah Radio Frequency Identification (RFID). Adalah teknologi contactless yang digunakan untuk membaca data sensitif yang terdapat pada kartu atau paspor serta tanda pengenal.
Kecanggihan RFID tidak perlu diragukan lagi. Cara kerjanya pun cukup dengan menempelkan kartu pada alat yang dinamakan dengan scanner atau reader RFID, maka data pun akan dapat terbaca. Teknologi RFID dalam dunia perbankan, sudah tertanam pada uang elektronik, seperti e-Money, Flazz, Brizzi, TapCash, dan lainnya.
Lalu apa saja sih yang membuat teknologi RFID ini menjadi begitu populer? Berikut adalah ulasannya.
RFID Menggantikan Barcode?
Anda tahu barcode? Barcode atau kode bar biasanya dapat kita jumpai pada setiap kemasan sebuah produk. Pemakaiannya pun cukup dengan men-scan barcode-nya, maka secara otomatis akan keluar harga barang atau produk tersebut. Dalam hal ini biasanya kasir yang melakukannya.Kemudian RFID hadir. Teknologi yang lebih canggih dan diprediksi tidak lama lagi akan menggantikan barcode. Dimana sistem ini berjalan tanpa memerlukan kabel, sehingga proses identifikasinya pun lebih mudah dan cepat.
Proses pengambilan data berjalan tanpa adanya sentuhan barcode dan magnetic card seperti yang ada di dalam jaringan ATM. Teknologi ini biasanya disebut juga dengan tag dan reader. Pada praktiknya, perangkat mesin yang telah dilengkapi dengan alat pembaca atau reader akan menangkap sinyal yang berasal dari tag yang sudah dipasang dalam sebuah objek tertentu.
RFID Banyak Dipakai Di Dunia Bisnis
Sejak diperkenalkan ke publik, RFID begitu banyak diminati oleh kalangan pebisnis. Salah satunya adalah perbankan yang kini telah membenamkan teknologi RFID pada produk uang elektroniknya. Begitu tertanam di uang elektronik, maka transaksi pembayaran pun dapat dilakukan dengan cepat.
Teknologi ini cocok untuk diterapkan pada transaksi rutin dan memiliki nominal yang kecil, sehingga dapat menghindari antrean. Contohnya untuk melakukan pembayaran di gerbang tol, kereta commuter line, bus Transjakarta, parkir elektronik, belanja non tunai, dan masih banyak lainnya.
Jika pada uang elektronik, ketika di tap, saldo akan otomatis terpotong saat melakukan transaksi pembayaran. Selain itu, teknologi RFID juga banyak digunakan pada alat absensi karyawan. Jadi, dengan alat ini tidak perlu lagi menggunakan sidik jari. Tinggal tap, data kita akan terbaca oleh sistem, dan selesai.
RFID pun disematkan pada e-KTP. Data si pemilik KTP elektronik tersimpan di dalamnya, termasuk juga data kependudukan dan biometrik. Begitu ditempelkan maupun digesek ke alat reader, maka data akan terbaca otomatis oleh pihak yang berkepentingan.
Jaga Dengan Baik Agar Tidak Disalahgunakan
Memiliki uang elektronik, e-KTP, dan kartu lain yang memiliki teknologi RFID harus pandai-pandai dalam menyimpannya. Tentu saja agar tidak terjadi penyalahgunaan oleh orang jahat atau pihak yang tidak bertanggung jawab lainnya. Sebab, kartu-kartu tersebut berisi data pribadi maupun uang elektronik.Misalnya saja uang elektronik. Begitu sudah hilang, lalu ditemukan oleh orang lain, maka orang tersebut dapat menggasak saldo yang terdapat di dalamnya sampai ludes. Pasalnya, uang elektronik tidak dibekali dengan fitur PIN, sebagaimana yang terdapat pada kartu debit atau kartu kredit.
Jadi, pastikan disimpan dengan baik. Bila kehilangan atau merasa terdapat transaksi mencurigakan, maka segera lapor ke pihak berwajib atau pun call center bank penerbit. Contohnya kehilangan uang elektronik. Lapor ke bank dengan menyebut nomor di balik kartu, maka bank akan melakukan investigasi.