Oleh sebab itu kondisi ban harus dijaga agar tetap dapat berfungsi dengan baik. Salah satu cara termudah untuk merawat ban sepeda motor adalah dengan menjaga tekanan anginnya agar tetap pada ukuran yang seharusnya.
Meskipun ban termasuk salah satu komponen yang dapat habis dan harus diganti dengan yanh baru secara berkala, namun ban tetap butuh perawatan rutin selama pemakaian.
Salah satu cara merawat ban sepeda motor agar selalu prima adalah dengan memastikan ukuran angin dalam ban motor pada kondisi yang tepat. Namun kenyataannya, sebagian besar pengendara kurang memperhatikan ketika mengecek tekanan angin ban motor.
Cara paling umum yang bisa dilakukan adalah dengan cara menekan ban menggunakan tangan. Jika ban terasa empuk saat ditekan, berarti ban tersebut masih perlu tambahan angin. Apabila ban sudah terasa keras maka dianggap sudah cukup.
Kurang Tepat
Padahal, sebenarnya cara mengukur tekanan angin ban dengan cara seperti itu kurang tepat karena harusnya ukuran angin ban mesti sesuai dengan standar kebutuhan mobilitas sehari-hari para penggunanya.Ukuran tekanan ban harus disesuaikan dengan standarnya sebagai kebutuhan penggunaan sehari-hari. Para pengendara bisa mengatur tekanan ban dengan ketentuan ban depan 200kpa/29 PSI, ban belakang 225kpa/33 PSI, akan lebih bagus lagi jika menggunakan angin yang berjenis nitrogen agar dapat menjaga suhu pada ban.
Selain itu, penggunaan angin jenis nitrogen dari pada angin kompresor biasa juga lebih disarankan dengan tujuan agar kinerja ban lebih optimal.
Nitrogen memiliki stabilitas yang jauh lebih baik dibanding udara biasa. Ukuran angin ban sepeda motor dengan nitrogen tidak akan banyak mengalami perubahan meskipun suhu sedang naik, baik karena cuaca maupun penggunaan di atas aspal.