Apakah kamu pernah merasa bingung ketika menggunakan laptop atau notebook yang sedang dicas / terhubung dengan adaptor yang menyala? Yang harus dilakukan sebaiknya apakah melepas baterai laptop atau membiarkannya tetap terpasang? Jika kamu merasa seperti demikian, maka kamu tidak sendiri.
Sebab bukan hanya kamu saja yang terkadang merasa bingung terkait masalah melepas atau memasang baterai saat menggunakan laptop, tapi sebagian besar pengguna notebook atau laptop merasakan hal yang sama dengan kamu.
Baterai Harus Dipasang Atau Dilepas?
Banyak persepsi yang menyatakan bahwa ketika menggunakan laptop yang sedang terhubung dengan listrik baterainya harus tetap terpasang. Namun demikian, ada pula yang berpendapat sebaliknya dengan dalih agar ketahanan baterai laptop bisa lebih lama dan awet.
Selain itu, alasan yang menyatakan bahwa baterai laptop harus tetap terpasang ketika dicolokkan ke listrik adalah agar laptop terlindungi dari masalah korsleting. Lantas, manakah yang menurut kamu benar?
Baca juga: Cara Merekam Layar Monitor Menggunakan Microsoft PowerPoint
Kebanyakan produk laptop yang beredar saat ini di pasaran memakai jenis baterai Lithium Ion (Li-Ion). Sejatinya jenis baterai ini mempunyai banyak keunggulan tersendiri dari pada jenis baterai lainnya.
Lalu, Apakah Boleh Melepas Baterai Laptop?
Beberapa produk laptop ada yang boleh untuk melepaskan baterainya ketika daya baterai tersebut telah penuh. Ketika baterai dalam kondisi penuh, dan listrik masih tetap tetap terhubung untuk menghantarkan arus pada baterai, maka hal ini dapat menyebabkan baterai menjadi cepat panas dan semakin mengurangi umur baterai laptop tersebut.
Untuk itu, guna menyelamatkan ketahanan baterai laptop supaya awet, sebisa mungkin kamu harus melepaskan arus listrik apabila daya baterai laptop sudah penuh. Sebab umur baterai dapat dipengaruhi oleh seberapa banyak kamu mengulang mencharge (ngecas) baterai tersebut, semakin sering baterai di-charge maka akan semakin berkurang umur baterai laptop itu.
Lalu, Apa Dampak Dari Melepas Baterai Laptop?
Melepas baterai dari laptop dan hanya menggunakan arus listrik adaptor bukanlah merupakan ide yang bagus. Hal ini justru akan membuat laptop sewaktu-waktu mati mendadak ketika terjadi pemadaman listrik. Kejadian ini tentu akan merugikan kamu, apalagi jika sedang mengerjakan tugas atau pun lainnya.
Kamu bisa memakai stabilizer yang juga dilengkapi dengan UPS jika tetap ingin mencopot baterai laptop saat menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.
Stabilizer sangat berperan penting ketika kamu melepas baterai dari laptop. Dampak negatif dalam menghidupkan laptop tanpa memakai baterai dan tidak menggunakan stabilizer yang disertai denga UPS akan dapat mempercepat kerusakan pada komponen elektronik yang menjalankan laptop tersebut, hal ini dapat membahayakan perangkat keras laptop yang kamu miliki.
Pada beberapa perangkat laptop produk baru, kamu tidak harus mencopot baterai dari laptop. Sebab laptop produk baru saat ini banyak yang telah dilengkapi dengan fitur auto stop charge. Fungsi dari alat ini adalah memutus tegangan menuju baterai secara otomatis setelah daya baterai terisi penuh.
Jadi, jika kamu hendak melepas baterai dari laptop, yang perlu diperhatikan adalah memastikan beberapa resiko yang mungkin dapat terjadi pada laptop. Perangkat laptop yang masuk kategori produk baru saat ini bisa menyesuaikan spesifikasi baterai pada laptop dengan kebutuhan kamu ketika menggunakannya.
Kesimpulannya adalah jika ingin beraktifitas dengan laptop atau notebook dalam jangka waktu yang lama sebaiknya gunakan laptop / notebook sebagaimana cara kerja komputer PC dengan tidak mencopot baterai dari perangkat tersebut.
Sebab, lebih baik kemampuan baterai makin menurun dari pada kamu harus merusak laptop / notebook dan komponen perangkat lunak lainnya. Jika ingin berpergian menggunakan laptop / notebook jangan lewatkan cara agar baterai laptop awet dan tahan lama.