Kabarnya Google mengimplementasikan teknologi yang bernama "Visual Positioning System (VPS)" yang mengkombinasikan antara teknologi AR, Street View, serta sistem navigasi Google Maps. VPS menggunakan sensor GPS yang berfungsi untuk mendeteksi lokasi pengguna.
Kemudian, diperlukan kamera ponsel untuk mengirimkan visual lokasi yang lebih akurat dengan penunjuk arah yang berbentuk hewan tiga dimensi yang akan mengantar pengguna menuju lokasi.
Navigasi AR menampilkan hasil secara real-time, sehingga pengguna Maps tidak akan kesasar apabila mengalami kebingungan saat di pertengahan jalan. Dilaporkan Wall Street Journal, rencananya fitur ini akan dirilis Google ke pengguna yang lebih luas lagi dalam waktu dekat, sebagaimana Fajrinfo rangkum dari KompasTekno.
Tapi meski demikian, Google masih belum menyebutkan kapan fitur ini akan dapat diinstal oleh para penggunanya. Google masih akan melakukan pengujian lanjutan dengan tujuan untuk memaksimalkan fitur ini. Sehingga mereka akan meluncurkannya ke para Local Guides (komunitas pemandu lokal) saja.
Namun, jika sudah dirilis ke publik, Google tidak ingin penggunanya terlalu bergantung pada fitur AR disaat berkendara. Alasannya pasti karena soal keselamatan dan keamanan berkendara.
Menurut Google, jika sebuah smartphone berada dalam mode AR dengan waktu yang cukup lama, maka dampaknya akan menyebabkan layar menjadi lebih gelap, sehingga khawatir akan membuat para pengguna jadi terganggu.
Selain itu, baterai smartphone juga akan lebih cepat terkuras habis. Sebaiknya, dalam menggunakan fitur AR ini, pengguna menjeda waktu beberapa saat.
Navigasi AR di Google Maps, sebenarnya sudah lama direncanakan. Akan tetapi, Google baru mengumumkannya secara terbuka terkait ide ini dalam acara konferensi developer Google I/O 2018 yang lalu.
Demikian informasi yang dapat Fajrinfo sampaikan dalam artikel Google Maps mulai menguji coba fitur anti kesasar ini. Jangan lupa follow Facebook Fajrinfo untuk mendapatkan informasi menarik seputar teknologi lainnya.